
ANTARA/Widodo S. Jusuf
Pasalnya, itu merupakan masalah serius dari pencemaran nama baik kepala negara. "Tentu saja akan ada tindakan hukum. Soalnya, pencemaran nama baik presiden adalah suatu hal yang serius," tukas juru bicara Presiden, Dino Patti Djalal, kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/11).
Dino menegaskan Presiden berkomitmen mengusut tuntas kasus itu. Bahkan, beliau menyambut baik langkah Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membuka rekaman itu ke publik. "Presiden sedari awal menyambut baik langkah ke MK itu. Ini memang harus diusut tuntas sehingga bisa diketahui siapa yang mencatut. Beliau mau kasusnya itu diusut tuntas dan bisa dijelaskan kenapa sedemikian mudah catut nama Presiden," tukas Dino.
Mengenai istilah Cicak vs Buaya, Presiden mengaku kecewa dan terganggu. Presiden ingin semua lembaga negara saling menjaga wibawa dan hubungan baik. "Presiden memang kecewa dan terganggu dengan istilah cicak vs buaya. Beliau mau semua lembaga negara saling menjaga wibawa dan hubungan baik dengan lembaga lain, terus berkerja sambil menjaga hubungan profesional," tandasnya. (Rin/OL-04)