Terima kasih anda telah mengunjungi blog ini, semoga apa yang kami sajikan ini dapat memberi manfaat bagi semuanya (admin by casroni)
RSS

Fisika Menyentuh Berbagai Bidang Kehidupan

Fisika sudah mulai menyentuh dunia baru yang awalnya bukan merupakan habitat fisika. Misalnya, berkembangnya cabang fisika yang disebut Phynance (Physics of Finance) atau lazim dikenal ekonofisika. Cabang ini memungkinkan pendekatan fisika menganalisis bidang ekonomi. Tak hanya itu, pendekatan fisika juga dapat menganalisis berbagai bidang kehidupan lain. Menurut Prof. Yohanes Surya, Ph.D. dalam acara pengukuhan sebagai guru besar tetap bidang fisika pada Fakultas Sains dan Matematika Universitas Pelita Harapan (UPH), Tangerang, Banten, tanggal 24 Maret 2004 lalu, pendekatan ilmu fisika bahkan bisa dipergunakan untuk menganalisa fenomena bidang sosial, budaya, dan politik, termasuk memprediksi raihan suara partai politik dalam pemilu.

Dalam acara yang berlangsung di Sekolah Pelita Harapan, Tangerang, Yohanes Surya menyampaikan pidato berjudul "Sederhana Ke Kompleks" di depan sidang terbuka Senat UPH yang dipimpin oleh Johanes Oentoro, Ph.D. (Rektor UPH).

Ia menjelaskan bahwa ada aturan sederhana yang bertanggung jawab pada suatu sistem kompleks. Dari mulai jagad raya (alam semesta), sistem biologi, manajemen, keuangan, hingga pikiran yang kompleks ternyata mempunyai aturan-aturan sederhana.

Apakah sistem sederhana dan sistem kompleks itu? Sistem sederhana adalah sistem yang pada skala global mempunyai sifat-sifat sama dengan komponen-komponennya. Sedangkan sistem kompleks adalah sistem yang tidak sederhana. Sistem ini bisa memunculkan atau membrojolkan (emerge) suatu keadaan yang sifat-sifatnya sangat berbeda dengan sifat-sifat komponen penyebabnya. Misalnya dalam bidang sosial, interaksi antara orang dapat memunculkan pranata sosial, budaya, adat istiadat, dan peradaban. Patut dicatat bahwa sistem kompleks ini adalah Complex Adaptive System (CAS) yaitu suatu sistem kompleks yang dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan.

Alam semesta merupakan sistem yang kompleks. Namun dibalik kekompleksan alam semesta kita bisa menarik aturan-aturan sederhana. Gerakan benda-benda angkasa diatur oleh hukum Gravitasi yang sangat sederhana.

Sistem Biologi dimana didalamnya terdapat berbagai jenis makhluk hidup ternyata diatur oleh susunan 4 protein DNA yang disebut Adenine (A), Guanine (G), Cytosine (C), dan Thymine (T).

Manajemen yang begitu kompleks dapat dikendalikan dengan mengasumsikan sistem manajemen seperti DNA. Model yang dibuat Dr. Mochtar Riady ini mengasumsikan 4 basis DNA sebagai orang (Who to do), pekerjaan (what to do), cara bekerja (how to do), dan merchandise/uang.

Dalam berbagai sistem kompleks ada aturan sederhana lain yang mempunyai peran besar yaitu Self Organizing Critically (SOC) yang mengatakan bahwa suatu benda dapat mengatur dirinya sendiri ketika berada dalam keadaan kritis. Sebagai contoh diambil butir-butir pasir. Ketika butir pasir dituangkan pada suatu tempat, butir pasir akan membentuk suatu bukit. Keanehan terjadi ketika bukit pasir sudah mencapai ukuran tertentu (ukuran kritis). Pada saat itu pasir dapat mengatur dirinya sehingga kemiringan bukit tidak berubah, berapapun banyaknya pasir ditambahkan.

Suatu sistem yang kompleks diatur oleh suatu hukum yang sederhana. Perubahan fase zat mengikuti hukum sederhana yang dinamakan hukum pangkat atau Power Law. Hukum ini tidak terjadi pada peristiwa fisika saja. Dalam sistem kompleks adaptive lainnya pun mempunyai sifat Power Law, misalnya kelakuan orang yang mengakses internet, distribusi kata-kata yang dipakai dalam sebuah buku, sebaran penduduk di dunia, kepadatan lalu lintas, kondisi pasar uang, dsb. Dalam alam demokrasi pun, hukum ini terbukti. Orang cenderung saling mempengaruhi dan mengorganisasi dirinya untuk mengikuti pengaruh itu. Hal ini menyebabkan partai yang sudah memiliki banyak pendukung biasanya akan bertambah banyak jika mampu mengorganisasi anggotanya untuk berkampanye dengan baik dan efektif.

Sebaran penduduk Indonesia ternyata juga mengikuti Power Law. Kota yang padat semakin lama semakin padat sebaliknya kota yang kurang semakin lama semakin berkurang. Di sini penduduk secara alamiah mengorganisasi diri mereka untuk mencari tempat-tempat yang mudah mencari uang yaitu daerah yang padat penduduknya sehingga menyebabkan daerah yang padat semakin padat.

Yohanes menjelaskan bahwa kemampuan SOC membuat sistem kerja otak dapat disimulasikan untuk memunculkan (membrojolkan) keadaan-keadaan yang unik dan aneh. Jika aturan sederhana ini dapat dicari kita nanti dapat meramalkan tindakan-tindakan sosial dan perilaku-perilaku manusia dalam membuat keputusan-keputusan besar seperti keputusan membeli saham, menikah maupun keputusan yang didasari spontanitas seperti memuntahkan makanan yang dirasakan terlalu pedas, berteriak saat mendapat kejuatan, dsb.

Pidato ditutup dengan kesimpulan bahwa semua sistem kompleks mempunyai aturan sederhana. Oleh karena itu bagi mereka yang mempunyai masalah jangan kuatir karena fisika mengatakan ada jalan keluar untuk masalah itu.

Yohanes Surya lahir di Jakarta, 6 November 1963. Studinya dimulai dari SD Pulogadung Petang II Jakarta, SMPN 90 Jakarta, SMAN 12 Jakarta, Jurusan Fisika FMIPA-UI, hingga S2 dan S3 di Jurusan Fisika College of Wiliam and Mary, Virginia USA. Ia mengawali karirnya sebagai Guru Fisika SMAK 1 Pintu Air - PENABUR (1986-1988), Teaching Assistant Physics Dept. College of William and Mary (1988-1989), Research Assistant Physics Dept. College of William and Mary (1989-1993), Researcher Continuous Electron Beam Accelerator Facilities (1994), Peneliti Jurusan Fisika Universitas Indonesia (1995-1997), Direktur International Center for Physics and Mathematics Universitas Pelita Harapan (1998-2003), Dekan Fakultas Sains dan Matematika Universitas Pelita Harapan (2003- ). Yohanes Surya banyak mengembangkan fisika di tanah air dengan melatih Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI), melatih guru-guru, menulis buku pelajaran, menulis berbagai artikel fisika populer di berbagai media massa, membuat CD pengajaran hingga menulis komik. Ia juga aktif di berbagai organisasi internasional sebagai Vice President The First Step to Nobel Prize, President Asian Physics Olympiad dan Executive Board The World Physics Competition Federation. Yohanes Surya menikah dengan Christina dan dikarunia 3 putri: Chrisanthy Rebecca Surya (14 tahun), Marie Felicia Surya (5 tahun), dan Marcia Ann Surya (6 bulan).

Sumber : Tabloid Penabur Jakarta (April 2004)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS