Aku dilahirkan disebuah kota yang terkenal dengan bawang dan telur asinnya, Brebes Jawa Tengah, pada 15 Juli 1966, anak ketiga dari lima bersaudara. Seni membaca Al-Qur'an adalah hobby yang aku geluti sejak aku kecil. Kehidupanku sebagai seorang guru pertama kali aku jalani disebuah kota "Pelabuhan" Muara Sabak. Hari-hariku di Muara Sabak begitu penuh liku. Terkadang aku berfikir betapa "sedih" menjadi pribadi yang jauh dari keluarga. Air mataku menjadi saksi betapa kehidupanku menjadi seorang teacher diawali dengan penuh duka. Saat berikutnya aku mulai bisa "bersahabat" dengan Muara Sabak. Saat-saat menyenangkan bagiku adalah ketika aku berada dekat dengan "anak-anaku" (siswa), mereka memberiku pelajaran betapa berharganya hidup ini bila kita saling mengenal dan bersaudara. Mereka begitu sangat menghargai aku sebagai seorang guru. Sahabat-sahabatku ....... di SMA Negeri 1 Muara Sabak..... anda adalah bagian yang tak terpisahkan dari secarik kehidupanku ..... anda adalah "guru" bagi perjalanan hidupku. Terima kasih Muara Sabak...... anda telah membentuk sebagian kepribadianku hingga aku bisa seperti sekarang ini. Selamat jalan Muara Sabak. Medio Agustus 1998 aku mengawali kehidupanku di SMA Negeri 4 Jambi, SMA yang diharapkan bisa menjadikan diriku lebih dari sekedar bisa. Awalnya aku merasa bahwa SMA Negeri 4 Jambi tak berbeda dengan SMA Negeri Muara Sabak. Bahka untuk hal-hal tertentu SMA ini kalah dari SMA Negeri Muara Sabak. Namun seiring dengan perjalanan waktu, SMA ini semakin "menunjukan" dirinya sebagi salah satu SMA favorit di Kota Jambi. Bravo SMA Negeri 4 Jambi, semoga bisa menjadi lebih hebat.
Keluargaku .............

Cerita lain dari sisi pribadiku adalah aku punya keluarga yang sangat aku cintai ..... lebih dari apapun yang ada di dunia fana ini. Aku punya seorang istri yang sangat mengerti tentang aku..... I love you forever bunda .... bunda tak pernah tergantikan di hatiku..... Anaku .........

Aku punya tiga orang anak yang sangat aku sayangi. Mereka cantik ..... ganteng.... dan sangat pintar. Cindra Ayuning Kirana ..... Angling Kayana Prabu ..... dan Cynara Mahia Pangesti mereka adalah jantung hatiku.





